Cerita Aku dan Madanian di Masjid Al-Madany



       Salah satu tempat yang pasti dikunjungi oleh setiap siswa CMBBS adalah rumah ibadah, yaitu mesjid Al-Madani. Mesjid ini dibangun dari hasil infaq para orangtua siswa sejak angkatan pertama hingga angkatan ke tujuh. Mesjid yang baru rampung dibangun sekitar satu setengah tahun yang lalu ini menyimpan berbagai keunikan. Letaknya yang strategis yaitu pertemuan antara asrama putra dan asrama putri membuatnya seperti delta di muara sungai. Tak kurang dari lima kali sehari mesjid ini ramai dikunjungi, baik oleh siswa, guru, maupun tamu yang datang.
          Mesjid ini terletak di daerah yang lebih tinggi dari kantor dan ruang kelas. Posisinya yang berada di kawasan atas ini membuatnya terlihat sangat megah ketika dilihat dari bawah. Sebenarnya ukuran dari mesjid Al-Madani tidak begitu besar, namun bisa menampung lebih dari 300 jamaah sholat. Mesjid yang berwarna hijau lembut, dengan 6 tiang penyangga dalam, dan 12 tiang penyannga luar membuat mesjid ini kokoh dan terasa sangat megah. Kubah yang tinggi serta pintu dan jendela yang banyak membuat para jamaah tak kuatir akan kekurangan oksigen.
          Mimbar antik disamping tempat sholat imam yang terbuat dari kayu pun menghiasi dan mempercantik mesjid ini. Sekat tinggi bongkar pasang (hijab) yang terpasang sebagai pembatas antara ikhwan dan akhwat pun menambah kerapihan mesjid. lemari-lemari tempat menyimpan mukena dan Al-Qur’an turut melengkapi fasilitas yang ada di Mesjid ini. Jam dinding yang besar dan lampu yang terang membuat mesjid ini selalu menjadi pusat cahaya ketika malam hari. Selain itu, lantai yang dingin, anak tangga yang banyak serta taman yang terdapat di sekitar mesjid membuat tempat ini menjadi tempat favorit para siswa.
          Angin dari kaki gunung karang membuat udara di sekitar mesjid ini sungguh sangat sejuk. Apabila senja datang udara dan pemandangan semakin indah dan luar biasa. Dari pelataran mesjid kita bisa melihat langit sore dengan sinarnya yang sudah memerah sangat jelas terlihat dengan segala keindahannya. Matahari yang terbenam di ufuk barat, langit yang berubah dari terang  menjadi gelap, dan angin yang berhembus kian kencang sangat terasa di mesjid ini. dari sini pula kita bisa melihat laut di atas awan, sejauh mata memandang ke arah tenggara maka kita akan menemukan laut di atas awan itu.
          Jika waktu sholat datang para siswa berbondong-bondong datang ke tempat ini. Setelah muadzin mengumandangkan adzan, kami segera menggelar sejadah membuat shaff yang rapi. Lantunan sholawat sebelum iqamah memberi kesan tersendiri dari mesjid ini. pada sore hari Lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar indah melantun di speaker dan terdengar ke seluruh penjuru CMBBS. Setiap malam Jum’at disini digelar acara yasinan, berbagai macam urusan ibadah bisa dilakukan di tempat ini, fasilitas yang mendukung menambah kesempurnaan dari mesjid kebanggaan CMBBS ini.
          Fungsi utama dari tempat ini tentu saja sebagai tempat untuk beribadah kepada Allah SWT. Namun, bagi para madanian tempat ini bukan hanya sekadar tempat ibadah, namun menjadi tempat yang sangat multi fungsi. Setiap selesai sholay isya, bagian pelataran mesjid ini selalu penuh dengan orang-orang yang mengadakan gathering mengenai urusannya masing-masing. Mesjid ini juga selalu digunakan sebagai tempat mendengarkan orasi bahasa arab, dan tempat para broadcaster dari seksi penerangan melaksanakan broadcasting. Tak lupa juga tempat ini cocok digunakan sebagai tempat belajar dan mengobrol bersama teman.
          Sayang rasanya jika sehari saja melewatkan waktu dari tempat ini. setiap harinya selalu ada kejutan dan hal baru yang didapat. Di setiap sudutnya mengandung cerita dan kisah-kisah tersendiri. Merasakan hal yang tak bisa dirasakan ditempat lain, dan melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat di tempat lain. Mesjid ini memang luar biasa, entah berapa banyak kisah dan kenangan tersimpan dalam Masjid Al-Madani ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aseptik Dispensing (part 1)

Catatan Kuliah : Refleksi Individu Kolaborasi 2

Cuek? Ga Peduli? Egois?