Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Cukuplah Allah

Menjadi manusia dewasa memang menyisakan perasaan layaknya permen nano-nano. Di usia sekarang aku seringkali dihadapkan pada pilihan-pilihan yang tak memberiku waktu banyak untuk berpikir, juga tanpa memberiku ruang untuk bertanya. Pada beberapa hal aku bahkan menjadi takut untuk sekadar bercerita, aku bingung apakah hal remah temeh bisa menjadi suatu topik yang penting untuk diceritakan kepada orang lain atau tidak. Pada dasarnya aku sangat sungkan untuk mengganggu orang lain, biarlah aku pada akhirnya bercerita pada buku harianku sendiri. Memang pada akhirnya aku hanya butuh mengeluarkan segala keresahan yang bergulir di otak, bahkan aku sendiri sebenarnya sudah tau apa yang harus aku lakukan, namun manusia memang seperti itu rupanya, butuh untuk mengeluarkan berbagai kegelisahan yang mendera dan menyerang tiap inchi pikiran dan hatinya. Walau aku tau tulisan ini mungkin hanya akulah pembacanya, namun aku lega merekam perasaanku di tempat ini, tersenyum melihat aku sekarang yang bis

Tetaplah Waras

Segala Puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Berkehendak, Tuhan Yang Maha Pemberi Rezeki, Tuhan Yang Maha Mengetahui segala sesuatu termasuk segala keresahan hatiku, juga Tuhan yang tidak pernah meninggalkanku dengan segala kekuranganku sebagai hamba-Nya. Aku menulis untuk tetap menjaga kewarasanku sebagai manusia yang lemah, sebagai manusia yang butuh pertolongan Allah, sebagai manusia yang tidak selamanya tinggal di bumi, namun makhluk yang akan tinggal abadi di kehidupan akhirat kelak.  Pantas saja Allah bilang kalau ujian manusia tak lepas dari sabar dan syukur. Aku kira ujian syukur jauh lebih mudah, namun sepertinya aku berpikir demikian karena aku baru dihadapkan pada ujian sabar. Alhamdulillah sekarang tinggal satu step lagi InsyaAllah aku sudah mendapatkan pekerjaan di ranah yang aku sukai, di dunia pelayanan kefarmasian. Memang rumah sakitnya bukanlah rumah sakit terkenal dan besar, hanya sebuah RS Ibu dan Anak di daerah Ciputat-Tangerang, dibandingkan dengan RS lain tentu masi

Dialog dengan diri sendiri

Sudah lama sejak terakhir kali mampir ke tempat ini. Aku kira tak akan kembali lagi kesini, namun rupanya sesekali rasanya wajib untuk singgah. Saat-saat ini mungkin aku sedang ada di fase QLC (quarter life crisis), sebuah fase yang harusnya sebagai seorang muslim dengan visi misi hidup yang jelas tak perlulah mengalami atau berlama-lama dengan ini. Sudah sejak awal agustus aku Allah takdirkan untuk sejenak beristirahat dari aktivitas-aktivitas yang mengikat, cukup melakukan apa yang aku suka, pergi ke tempat yang aku suka, dan memaksimalkan bakti kepada orangtua hingga saat ini. Di satu sisi bagiku yang terbiasa beraktivitas di luar terkadang membuatku bosan sendiri harus berlama-lama dan mengulang aktivitas domestik khas ibu rumah tangga. Aku mencoba tetap mewaraskan dan menjernihkan pikiran dan hati dengan banyak membaca buku dan mencoba menulis, setidaknya dua hal tersebut bisa meluruskan kembali apa-apa yang mulai goyah.  Baik mari kita mulai pecahkan masalah QLS ini dengan m