Dialog dengan diri sendiri
Sudah lama sejak terakhir kali mampir ke tempat ini. Aku kira tak akan kembali lagi kesini, namun rupanya sesekali rasanya wajib untuk singgah. Saat-saat ini mungkin aku sedang ada di fase QLC (quarter life crisis), sebuah fase yang harusnya sebagai seorang muslim dengan visi misi hidup yang jelas tak perlulah mengalami atau berlama-lama dengan ini. Sudah sejak awal agustus aku Allah takdirkan untuk sejenak beristirahat dari aktivitas-aktivitas yang mengikat, cukup melakukan apa yang aku suka, pergi ke tempat yang aku suka, dan memaksimalkan bakti kepada orangtua hingga saat ini. Di satu sisi bagiku yang terbiasa beraktivitas di luar terkadang membuatku bosan sendiri harus berlama-lama dan mengulang aktivitas domestik khas ibu rumah tangga. Aku mencoba tetap mewaraskan dan menjernihkan pikiran dan hati dengan banyak membaca buku dan mencoba menulis, setidaknya dua hal tersebut bisa meluruskan kembali apa-apa yang mulai goyah.
Baik mari kita mulai pecahkan masalah QLS ini dengan mencari dan mendeklarasikan jawaban alasan yang kuat mengapa akhirnya aku harus tetap bahagia dengan segala pilihan yang diambil. Mari beri jawaban pada dirimu sendiri agar kamu dapat tegak lagi hidup di atas kakimu sendiri.
Kenapa sampai saat ini masih menganggur ?
Dear diriku Rahma, sampai saat tulisan ini dibuat kamu sudah berusaha mengirim lamaran setidaknya ke tiga tempat (RS Sari Asih Ciledug, RS Pelni, dan RS Aqidah). Kamu harus tau Rahma sebenarnya kamu belum masuk kualifikasi syarat yang dibutuhkan, yaitu STRA. Jadi stay positif, masih banyak kesempatan di luar sana.
Kenapa kemarin gak ambil aja tawaran dari Ayur buat di RS Cinta Kasih?
Disana gak boleh pake rok. Mungkin bagi sebagian orang hal sepele dan lebay aku nolak ginian karena rok, tapi bukankah kita pengen kerja di tempat yang nyaman? kalo salah satu standar nyaman aku ada di cara berpakaian gimana? sesimpel kita punya standar nyaman yang berbeda aja sih, so bodo amat apa kata orang, yang penting apa kata Allah. Allah udah ngasih kebaikan segini banyak, aku udah di tahap yang biasa pake rok terus tiba-tiba harus gak pake rok gara-gara pekerjaan doang gitu? bukankah tiap hari kita pengen lebih baik ya hidup? Toh masih banyak tempat yang bolehin kerja pake rok kok, Allah kok yang ngasih rezeki, kalo kita menolak sesuatu karena Allah bukannya Allah pasti ngasih yang lebih baik yaa? kamu percaya itu kan Rah? Keep move on Rah, nganggur boleh produktif harus, semangat.
Kenapa gak coba daftar di PBF/Industri Farmasi aja? kan keren tuh yang lain juga udah pada kerja kalo yang di Industri.
Rahma ingat lagi passion kamu, apa kamu yakin akan bertahan di tempat seperti itu? Rahma, bukankah kamu ingin menjadi bagian terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat? bukankah kamu ingin berkembang dalam bidang pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat? Rahma teruslah berada di jalan ini. Bukankah masih banyak mimpimu yang lain? Kamu ingin menjadi Apoteker Nusantara Sehat, Petugas Pelaksana Ibadah Haji, dan kegiatan volunteer kesehatan lainnya? Bukankah di ranah pelayanan kamu bisa memenuhi hasrat sosialmu juga isi kantongmu? Ingat Rahma setiap orang memiliki cara berbahagianya masing-masing, kamu ya berbahagialah dengan caramu, jangan liat cara bahagia orang lain, okay?
Setidaknya aku memiliki orangtua, keluarga, dan teman dekat yang sangat mendukung aku. Kondisi aku yang masih belum bekerja bahkan orangtuaku masih memberikan aku uang, kata Ibu selama aku belum menemukan pekerjaan maka biar Ibu masih kasih uang. Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa Ibu maksimal memberi aku uang di bulan Oktober 2019 ini, bulan dimana aku akan disumpah untuk menjadi seorang apoteker dan mendapatkan STRA. Sebuah surat izin bagi tenaga kesehatan untuk berpraktik secara legal di Indonesia. Bismillah :) Semoga Allah memberikan pekerjaan yang terbaik untuk dunia dan akhiratku dan Allah mudahkan jalannya.
Komentar
Posting Komentar