Tetaplah Waras

Segala Puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Berkehendak, Tuhan Yang Maha Pemberi Rezeki, Tuhan Yang Maha Mengetahui segala sesuatu termasuk segala keresahan hatiku, juga Tuhan yang tidak pernah meninggalkanku dengan segala kekuranganku sebagai hamba-Nya.
Aku menulis untuk tetap menjaga kewarasanku sebagai manusia yang lemah, sebagai manusia yang butuh pertolongan Allah, sebagai manusia yang tidak selamanya tinggal di bumi, namun makhluk yang akan tinggal abadi di kehidupan akhirat kelak. 
Pantas saja Allah bilang kalau ujian manusia tak lepas dari sabar dan syukur. Aku kira ujian syukur jauh lebih mudah, namun sepertinya aku berpikir demikian karena aku baru dihadapkan pada ujian sabar. Alhamdulillah sekarang tinggal satu step lagi InsyaAllah aku sudah mendapatkan pekerjaan di ranah yang aku sukai, di dunia pelayanan kefarmasian. Memang rumah sakitnya bukanlah rumah sakit terkenal dan besar, hanya sebuah RS Ibu dan Anak di daerah Ciputat-Tangerang, dibandingkan dengan RS lain tentu masih remahan rempeyek. Untuk lebih jelas mengenai ini mungkin nanti akan ditulis secara terpisah, saat ini aku hanya ingin menulis tentang tamparan bagiku sendiri sebagai manusia yang kadang kurang pandai untuk bersyukur. 
Melihat ke atas tentu boleh jika memang bisa memberikan motivasi positif, namun aku masih suka melihat ke atas lalu menariknya ke arahku lalu memunculkan rasa iri dan seandainya-seandainya aku bisa. Ujian terberat tentang rasa iri ini seringkali muncul dari orang-orang terdekat, kalau mungkin artis, atau seseorang yang tidak kita kenal mungkin kita akan merasa biasa aja, karena kita tidak tau dan tidak bersinggungan dengan kehidupan mereka. Sedangkan mereka yang kita kenal dan banyak berinteraksi dengan kita, lalu dalam kacamata dunia kita mereka lebih dari apa yang kita punya, maka disitulah sasaran empuk bagi setan menggoda kita, godaan yang dapat mengikis pahala ikhlas dan penerimaan akan takdir Allah untuk kita. 
Maka setiap hari tak henti-hentinya perkara niat harus selalu dievaluasi, untuk apa kita melakukan ini, untuk siapa, bukankah kalau semuanya ikhlas karena Allah itulah yang akan menjadi bekal kita kelak?
Bismillah Rahma, setialah pada cita-citamu, untuk caranya kalaupun harus berbelok-belok atau putar arah gapapa. Berjuanglah, kamu tetap hebat karena dirimu sendiri bukan karena tempat dimana kamu berada saat ini. Semangat Rahmaaa.. semua orang berhak untuk memperoleh pelayanan yang memuaskan, okay ? apalagi masyarakat menengah ke bawah, mereka butuh kamu kelak Rahma.. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aseptik Dispensing (part 1)

Catatan Kuliah : Refleksi Individu Kolaborasi 2

Cuek? Ga Peduli? Egois?