Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Sebuah ironi, dosenku..

"Selama statusmu adalah mahasiswa, maka dosen selalu benar, apa mau dosen harus diutamakan, kalau kamu macam-macam lihat saja nanti apa yang kau lihat di siak-NG mu" Ahhhhh rasanya tak pantas untuk menulis ini, bagaimana pun dosen adalah guru, orang tua kita di kampus, betapa Rasulullah sangat mengutamakan adab sebelum ilmu. Betapa kita dengar bagaimana adab para penuntut ilmu pada gurunya, yaps keberkahan dari adab yang baik. Menutup aib dan tidak membicarakan kekurangan guru kita di belakangnya. Yaps tapi susah cuyyy, kalo ketemu sama yang senasib sepenanggungan rasanya gimanaaa gitu, toh sama-sama tau wkwk. Astagfirullah, semoga Allah mengampuni kami dan merahmati kami juga guru-guru kami. Seperti apa kata Pak Umar, seseorang akan dihargai, dilihat sebagai seseorang yang komitmen, profesional, ketika ia bisa bertindak sebagaimana ia berucap. Tentu ini juga adalah teguran dan pelajaran untuk diri saya sendiri, betapa masih banyaknya ketidaksingkronan antara perkata

Sebuah Kabar

Masya Allah, hari ini dapet kabar seorang teman yang lagi bingung gimana cara bilang ke orang tua kalo dia ada yang ngajak taaruf wkwk. So happy hear that. Padahal saya aja gak punya pengalaman tapi kenapa dia nanyanya ke saya yaa wkwkwk. MasyaAllah banget diberi kepercayaan buat tau prosesnya dia, InsyaAllah saya akan membantumu dengan sebaik-baiknya. Dengan minimnya pengalaman yang saya punya, semoga bisa menjadi teman berbagi, setidaknya saya gak akan men-cie-cie kan kamu wkwk. Semoga lancar dan diberikan yang terbaik oleh Allah, kamu itu baik dan terjaga, semoga Allah berikan juga yang serupa... Barakallah :) -temanmu, rastafawa-

Catatan Kuliah : Refleksi Individu Kolaborasi 2

Kolaborasi 2 Rumpun Ilmu Kesehatan (FK 2013, FKG 2013, FF 2014, FKM 2015, FIK 2015) Jadi tuh ada tugas terakhir dari matkul kolabs 2 ini, yaitu refleksi individu yang dikumpulin besok wkkw. Biar sekali mendayung dua pulau terlampaui maka saya mau nulis disini aja, diposting terus baru deh di copas ke ms.word buat di submit ke scele. Kalo nulis di blog gini rasanya ada motivasi tersendiri aja sih wkwk. Cuma berarti saya harus menyesuaikan pake bahasa yang baik dan benar, gak bisa free style kaya gini wkwk.  Oiya jadi saya sedikit mau ngasih info tentang matkul ini, jadi kalo di UI tuh Farmasi masuk jadi bagian dari RIK (Rumpun Ilmu Kesehatan), nah sebagai konsekuensinya jadi ada beberapa matkul wajib rumpun, nah salah satunya si kolabs ini. Waktu tingkat S1 kita udah dapet juga kolabs 1, nah sekarang pas profesi dapet lagi matkul kolabs 2 yang sebenernya hmm gimana yaa lumayan lah buat refreshing. Oke mari mulai refleksi dirinya dengan beberapa pertanyaan pemicu. Apa y

Catatan Kuliah : Komunikasi Kesehatan

Komunikasi Kesehatan Dosen : Dra.Kurniasih, Apt., M.Pharm Instalasi Farmasi RSCM Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam pengobatan, antara lain ketidakpatuhan pasien, penggunaan obat yang tidak rasional, dan penggunaan obat yang tidak benar. Masalah-masalah tersebutlah yang melatarbelakangi munculnya perlu adanya suatu KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) dari seorang apoteker kepada pasien mengenai obat yang menjadi bagian dari pengobatannya. Komunikasi apa sih? Jadi komunikasi tuh setidaknya ada 2 pengertian,yang pertama komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih (kalo sendiri namanya lagi muhasabah wkwk), membentuk atau melakukan pertukaran informasi satu sama lain yang akhirnya timbul saling pengertian yang mendalam.  Nah definisi kedua tuh diartikan kalo komunikasi itu adalah proses pengalihan suatu ide dari komunikator kepada satu atau lebih komunikan dengan maksud mengubah tingkah laku (intinya biar tingkah laku si komunikan berubah sesuai d

Sebuah Titik

Tidak setiap waktu bisa kita jalani sebagaimana yang kita harapkan, tanpa perlu mengkhawatirkan sesuatu tentang hari esok. Berada di titik dimana rasanya hanya ingin berada di rumah, dekat bersama keluarga, hingga tak perlu lagi ada yang harus ditakutkan, ada mereka yang cukup untuk membuat aku merasa baik-baik saja. Titik ini rasanya hidup yang dijalani berat, ditambah lagi tak banyak memahami kondisi kita. Tuntutan untuk selalu sempurna padahal aku sudah berusaha, namun tetap saja tak ada sedikit pun penghargaan. Mungkin aku yang terlalu bermain-main dengan ini, namun begitulah caraku dalam belajar, aku harus tetap bahagia, walau yang lain stress sendiri dengan tuntutan dan tekanan di kelas.  Baik Ibu dosenku Yth, terima kasih atas segala pecutan, tekanan, dan tuntutan untuk saya, cara terbaik untuk melewati semua ini adalah menghadapinya. Tak mungkin aku menghindar apalagi lari dari tanggung jawab ini. Berusaha melakukan yang terbaik, hasilnya nanti biarlah menjadi evaluasi, se