Pilihan Allah
Alhamdulillahirobbil 'alamin, saya masih ingat postingan di blog ini sekitar hampir dua tahun yang lalu, ya waktu dimana saya berada dalam kegalauan memilih akan kuliah dimana, kebidanan Poltekes Banten atau Farmasi UI.
Saya bersyukur berada di kegalauan dengan pilihan yang telah pasti, ya itulah yang selalu teman saya katakan dengan kegalauan saya waktu itu.
Untuk cerita kegalauan itu bisa dibaca di postingan saya saat dua tahun yang lalu disini :
http://rastafawarahma.blogspot.co.id/2014/07/bahagia-itu-pilihan.html
singkat cerita akhirnya Allah memilihkan Farmasi UI untuk saya, dan alhamdulillah saya rasa ini adalah sebuah pilihan yang tepat. sampai saat ini tak ada sedikit pun penyesalan telah memilih ini karena saya berusaha selalu menghadirkan Allah dalam setiap keputusan yang saya ambil, karena pengetahuan saya sangatlah terbatas sedangkan ilmu Allah begitu luasnya.
Terkadang saya masih teringat betapa ibu saya sangat semangat dan antusias menyuruh saya dan menanyakan informasi kesana kemari mengenai jurusan kebidanan di Poltekkes Kemenkes Banten saat saya tidak lolos SNMPTN Undangan dulu. Hmm seperti yang pernah saya tulis sebelumnya bahwa saya mengikuti semua itu semata-mata karena tidak ingin mengecewakan orang tua saya, ingin menenangkan mereka yang khawatir anaknya ini tidak akan lolos lagi di SBMPTN dan tidak akan kuliah. Ya, dengan ketidakseriusanku Allah tetap memberikan karunianya berupa kelulusan, aku yakin itu pasti karena doa orang tuaku. Ah sudahlah itu semua sudah lewat dan jika aku ingat kembali ke masa itu aku merasa mendapat semangat lagi untuk menjalani kehidupanku di Farmasi ini.
Pilihan Allah dua tahun lalu ternyata bukan hanya pengabulan doa pribadiku yang memang ingin di Farmasi dan tidak mau menjadi bidan, tapi juga pengabulan doa dan harapan orang tuaku dulu agar ada anaknya yang jadi bidan. Inilah pilihan Allah, sempurna. Allah mengabulkan keinginan pribadiku melalui diriku sendiri, sesuai dengan apa yang aku inginkan, dan Allah tetap mengabulkan harapan ibuku tapi bukan melaluiku melainkan melalui (calon) menantunya (red.calon istri a wawan) ya, calon istri a wawan seorang bidan.
Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
Sertakan Allah selalu dalam setiap keputusan yang kita ambil :)
Saya bersyukur berada di kegalauan dengan pilihan yang telah pasti, ya itulah yang selalu teman saya katakan dengan kegalauan saya waktu itu.
Untuk cerita kegalauan itu bisa dibaca di postingan saya saat dua tahun yang lalu disini :
http://rastafawarahma.blogspot.co.id/2014/07/bahagia-itu-pilihan.html
singkat cerita akhirnya Allah memilihkan Farmasi UI untuk saya, dan alhamdulillah saya rasa ini adalah sebuah pilihan yang tepat. sampai saat ini tak ada sedikit pun penyesalan telah memilih ini karena saya berusaha selalu menghadirkan Allah dalam setiap keputusan yang saya ambil, karena pengetahuan saya sangatlah terbatas sedangkan ilmu Allah begitu luasnya.
Terkadang saya masih teringat betapa ibu saya sangat semangat dan antusias menyuruh saya dan menanyakan informasi kesana kemari mengenai jurusan kebidanan di Poltekkes Kemenkes Banten saat saya tidak lolos SNMPTN Undangan dulu. Hmm seperti yang pernah saya tulis sebelumnya bahwa saya mengikuti semua itu semata-mata karena tidak ingin mengecewakan orang tua saya, ingin menenangkan mereka yang khawatir anaknya ini tidak akan lolos lagi di SBMPTN dan tidak akan kuliah. Ya, dengan ketidakseriusanku Allah tetap memberikan karunianya berupa kelulusan, aku yakin itu pasti karena doa orang tuaku. Ah sudahlah itu semua sudah lewat dan jika aku ingat kembali ke masa itu aku merasa mendapat semangat lagi untuk menjalani kehidupanku di Farmasi ini.
Pilihan Allah dua tahun lalu ternyata bukan hanya pengabulan doa pribadiku yang memang ingin di Farmasi dan tidak mau menjadi bidan, tapi juga pengabulan doa dan harapan orang tuaku dulu agar ada anaknya yang jadi bidan. Inilah pilihan Allah, sempurna. Allah mengabulkan keinginan pribadiku melalui diriku sendiri, sesuai dengan apa yang aku inginkan, dan Allah tetap mengabulkan harapan ibuku tapi bukan melaluiku melainkan melalui (calon) menantunya (red.calon istri a wawan) ya, calon istri a wawan seorang bidan.
Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
Sertakan Allah selalu dalam setiap keputusan yang kita ambil :)
Komentar
Posting Komentar