Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Sebuah ironi, dosenku..

"Selama statusmu adalah mahasiswa, maka dosen selalu benar, apa mau dosen harus diutamakan, kalau kamu macam-macam lihat saja nanti apa yang kau lihat di siak-NG mu" Ahhhhh rasanya tak pantas untuk menulis ini, bagaimana pun dosen adalah guru, orang tua kita di kampus, betapa Rasulullah sangat mengutamakan adab sebelum ilmu. Betapa kita dengar bagaimana adab para penuntut ilmu pada gurunya, yaps keberkahan dari adab yang baik. Menutup aib dan tidak membicarakan kekurangan guru kita di belakangnya. Yaps tapi susah cuyyy, kalo ketemu sama yang senasib sepenanggungan rasanya gimanaaa gitu, toh sama-sama tau wkwk. Astagfirullah, semoga Allah mengampuni kami dan merahmati kami juga guru-guru kami. Seperti apa kata Pak Umar, seseorang akan dihargai, dilihat sebagai seseorang yang komitmen, profesional, ketika ia bisa bertindak sebagaimana ia berucap. Tentu ini juga adalah teguran dan pelajaran untuk diri saya sendiri, betapa masih banyaknya ketidaksingkronan antara perkata

Sebuah Kabar

Masya Allah, hari ini dapet kabar seorang teman yang lagi bingung gimana cara bilang ke orang tua kalo dia ada yang ngajak taaruf wkwk. So happy hear that. Padahal saya aja gak punya pengalaman tapi kenapa dia nanyanya ke saya yaa wkwkwk. MasyaAllah banget diberi kepercayaan buat tau prosesnya dia, InsyaAllah saya akan membantumu dengan sebaik-baiknya. Dengan minimnya pengalaman yang saya punya, semoga bisa menjadi teman berbagi, setidaknya saya gak akan men-cie-cie kan kamu wkwk. Semoga lancar dan diberikan yang terbaik oleh Allah, kamu itu baik dan terjaga, semoga Allah berikan juga yang serupa... Barakallah :) -temanmu, rastafawa-

Catatan Kuliah : Refleksi Individu Kolaborasi 2

Kolaborasi 2 Rumpun Ilmu Kesehatan (FK 2013, FKG 2013, FF 2014, FKM 2015, FIK 2015) Jadi tuh ada tugas terakhir dari matkul kolabs 2 ini, yaitu refleksi individu yang dikumpulin besok wkkw. Biar sekali mendayung dua pulau terlampaui maka saya mau nulis disini aja, diposting terus baru deh di copas ke ms.word buat di submit ke scele. Kalo nulis di blog gini rasanya ada motivasi tersendiri aja sih wkwk. Cuma berarti saya harus menyesuaikan pake bahasa yang baik dan benar, gak bisa free style kaya gini wkwk.  Oiya jadi saya sedikit mau ngasih info tentang matkul ini, jadi kalo di UI tuh Farmasi masuk jadi bagian dari RIK (Rumpun Ilmu Kesehatan), nah sebagai konsekuensinya jadi ada beberapa matkul wajib rumpun, nah salah satunya si kolabs ini. Waktu tingkat S1 kita udah dapet juga kolabs 1, nah sekarang pas profesi dapet lagi matkul kolabs 2 yang sebenernya hmm gimana yaa lumayan lah buat refreshing. Oke mari mulai refleksi dirinya dengan beberapa pertanyaan pemicu. Apa y

Catatan Kuliah : Komunikasi Kesehatan

Komunikasi Kesehatan Dosen : Dra.Kurniasih, Apt., M.Pharm Instalasi Farmasi RSCM Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam pengobatan, antara lain ketidakpatuhan pasien, penggunaan obat yang tidak rasional, dan penggunaan obat yang tidak benar. Masalah-masalah tersebutlah yang melatarbelakangi munculnya perlu adanya suatu KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) dari seorang apoteker kepada pasien mengenai obat yang menjadi bagian dari pengobatannya. Komunikasi apa sih? Jadi komunikasi tuh setidaknya ada 2 pengertian,yang pertama komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih (kalo sendiri namanya lagi muhasabah wkwk), membentuk atau melakukan pertukaran informasi satu sama lain yang akhirnya timbul saling pengertian yang mendalam.  Nah definisi kedua tuh diartikan kalo komunikasi itu adalah proses pengalihan suatu ide dari komunikator kepada satu atau lebih komunikan dengan maksud mengubah tingkah laku (intinya biar tingkah laku si komunikan berubah sesuai d

Sebuah Titik

Tidak setiap waktu bisa kita jalani sebagaimana yang kita harapkan, tanpa perlu mengkhawatirkan sesuatu tentang hari esok. Berada di titik dimana rasanya hanya ingin berada di rumah, dekat bersama keluarga, hingga tak perlu lagi ada yang harus ditakutkan, ada mereka yang cukup untuk membuat aku merasa baik-baik saja. Titik ini rasanya hidup yang dijalani berat, ditambah lagi tak banyak memahami kondisi kita. Tuntutan untuk selalu sempurna padahal aku sudah berusaha, namun tetap saja tak ada sedikit pun penghargaan. Mungkin aku yang terlalu bermain-main dengan ini, namun begitulah caraku dalam belajar, aku harus tetap bahagia, walau yang lain stress sendiri dengan tuntutan dan tekanan di kelas.  Baik Ibu dosenku Yth, terima kasih atas segala pecutan, tekanan, dan tuntutan untuk saya, cara terbaik untuk melewati semua ini adalah menghadapinya. Tak mungkin aku menghindar apalagi lari dari tanggung jawab ini. Berusaha melakukan yang terbaik, hasilnya nanti biarlah menjadi evaluasi, se

Sebuah Nikmat

Gue baru sadar betapa bisa tidur nyenyak adalah sebuah nikmat luar bisa ketika ternyata gak semua orang bisa ngerasainnya. Gue kira semua orang itu pasti bisa tidur enak, tapi ternyata engga, bahkan ada yang tetep gak bisa tidur walaupun punya waktu dan kondisinya mendukung (re:malem, lampu dimatiin, dll).  Apa emang dasarnya gue suka tidur yaa wkwk. Kalo diinget-inget gue adalah orang yang gak pernah gak tidur sama sekali dalam 24 jam. Pasti gue selalu tidur, kalo gue kurang tidur tuh rasanya konsentrasi, semangat, dan produktifitas gue menurun drastis. Ini nih kejadian kalo udah begadang cuma tidur 2-3 jam, dengan alaminya tubuh gue minta jatah sendiri dengan tumbang dan gue harus tetep bayar kekurangan tidur tubuh gue di waktu selanjutnya. Tiap orang pasti punya kebiasaan tentang waktu tidur  dan bangun masing-masing, misal ada yang tidur kudu diatas jam 12 malem, atau ada yang gak bisa hidup lebih dari jam 10 malem, macem-macem lah pokoknya, begitupun dengan jam bangun tidur.

Sekadar cuap-cuap

Setelah tumblr di blokir kominfo, agak sedih juga sih, biasanya sebelum tidur bacain tumblr dulu, eh ini malah bacain webtoon wkwk. Kalo aku emang gak terlalu suka publish sesuatu di sosial media hits kaya misal instagram, emang dasarnya aku mah introvert gak suka tuh keramaian atau show off privasi buat jadi konsumsi publik. Emang dasarnya lebih suka hubungan yang personal, bukan keroyokan, alhasil jangan heran kalo di grup muncul kalo dibutuhkan doang, wkwk, kalo pc InsyaAllah aku layanin.  Awalnya sih aku sempet ngerasa apakah aku salah ya jadi introvert, gak posting ini itu kaya temen-temen yang lain, tapi di sisi lain aku juga mikir kalo misalnya setiap orang berhak menjalankan apa yang jadi preferensinya masing-masing, yang harus dibenerin adalah cara pandang kita. Kita harus menghargai ada teman kita yang memang senang dan bahagia ketika membagikan tiap jam, menit, bahkan detik momennya, jangan juga kita judge dia lebay atau apalah, karena kita gak tau mungkin dengan itu di

Aseptik Dispensing (part 1)

Gambar
Ini merupakan tulisan alias catetan sekalian buat belajar ujian aseptik dispensing besok. Dosennya Ibu Rina (RSCM). Kita mulai dari diktat dulu yaa wkwk :) 1. Bila RS tidak mempunyai LAF dan ruang steril, bagaimana melakukan aseptik dispensing? Jawab : Seperti yang sudah kita pelajari bahwa aseptik dispensing adalah suatu proses dispensing yang menjamin ketepatan sediaan steril yang dibuat bebas kontaminasi atau mengurangi kontaminasi mikroba hidup sampai suatu batas tingkat tertentu. sesuai standarnya aseptik dispensing ini setidaknya membutuhkan 5 syarat, yaitu: Ruangan steril terpisah, LAF atau class cleanroom 100 (ruangan dimana tiap m3 nya hanya boleh maksimal terdapat 3520 partikel ukuran lebih dari 0,5 mm), sistem kualitas steril(CPOB), LAF/BSC, dan program jaminan mutu (QA).  Jika RS tidak memiliki sarana tersebut pada dasarnya RS tersebut tidak bisa melakukan kegiatan aseptik dispensing sesuai CPOB, tetapi RS dapat melakukan teknik aseptik dengan menggunakan peralat