Ramadhan Pertama sebagai Mahasiswa

DEPOK, Kostan Pondok Cina
Kamis, 18 Juni 2015/ 1 Ramadhan 1436 H
06.00 am

Bulan ramadhan tahun 1436 H jatuh pada tanggal 18 Juni 2015, seperti itulah pengumuman resmi dari menteri Agama RI. Pada tahun ini mayoritas umat islam berpuasa secara serentak. Ramadhan, bulan yang sangat mulia dan istimewa, bulan yang selalu memiliki kenangan dan kedekatan dengan Rabb-ku. 
Tidak seperti ramadhan biasanya yang selalu menjalankan ramadhan pertama di rumah bersama keluarga, pada ramadhan kali ini aku memutuskan untuk menjalankan awal ramadhan ini di tempat aku menuntut ilmu, di tempat perantauan, di Depok. Banyak teman bertanya mengapa aku menghabiskan awal ramadhanku di Depok, kepada mereka aku hanya menjawab kalau aku masih harus mengurusi hal-hal yang harus aku urusi. sebenarnya alasan aku memilih tetap disini padahal masa perkuliahan semester ini sudah selesai adalah karena aku ingin mempersiapkan ruhiyahku untuk ramadhan tahun ini. Jujur saja, aku belum menjadi seorang yang istiqomah, aku belum bisa independen dengan hidupku sendiri, aku masih tergantung terhadap lingkungan sekitarku. Sejak SMA aku sudah biasa jauh dari orang tua, jauh dari keluarga, aku penikmat sebuah perantauan. Aku merasa bisa berkembang di perantauan, aku merasa bisa bebas berekspresi di perantauan, itulah mengapa aku senang di perantauan.
Aku merasa bisa mengupgrade kemampuan dan kondisiku di tempat perantauan, oleh karena itu aku takut untuk berlama-lama di rumah, aku takut standar aku menjadi turun setelah bersusah payah meningkatkannya disini. Bukannya aku tak senang berada di tengah-tengah keluarga, tapi kesenangan di keluarga membuat aku sering terlena dan melalaikan tugas dan kewajiban aku di tempat lain. aaa sulit untuk mengungkapkannya. 
oh iya gini nih kalo udah nulis kadang ga sesuai sama judul, oke sekarang aku bakal menceritakan ramadhan pertamaku. Alhamdulillah aku dan keluarga masih bisa diberi umur untuk menjumpai bulan suci ramadhan, di hari pertama ini aku sholat tarawih di Mesjid Ukhuwah Islamiyah (MUI) UI Depok, disini sholat tarawih dilaksanakan 8 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat ditambah tiga rakaat sholat witir. Berbeda dengan suasana tarawih di kampung halaman, disini sholat tarawih diimami oleh para hafidz Al-Qur'an setiap harinya baik dari unsur mahasiswa, alumni, ataupun imam masjid, sehingga sholat tarawih berlangsung lebih khusyu dan tidak tergesa-gesa, temponya sama seperti sholat fardu biasa. 
Sekitar jam setengah 10 malam aku sampai ke kostan dan langsung makan malam sambil menonton tv karena sudah lapar,  kemudian aku melanjutkan membaca buku dan akhirnya tidur. Aku kaget ketika aku bangun ternyata sudah azan subuh, oh tidak aku kesiangan, aku tidak bisa makan sahur padahal terdapat keberkahan dalam sahur. Akhirnya aku hanya sempat minum setengah gelas air putih dan langsung bergegas untuk sholat subuh. aaah rasanya aku menyesal, tidak seperti biasanya aku seperti ini, mungkin Allah memberikan peringatan supaya besok jangan sampe kaya gini lagi.
nah seperti itulah ramadhan pertamaku, karena sekarang masih pagi jadi masih panjang kisah ramadhan hari pertama ini. Insya Allah hari ini akan berbuka puasa bersama teman-teman Sahabat Asrama Universitas Indonesia..
selamat menjalankan ibadah puasa :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aseptik Dispensing (part 1)

Catatan Kuliah : Refleksi Individu Kolaborasi 2

Cuek? Ga Peduli? Egois?